Comparison of Phenotypic and DNA Variation Between Males and Females of Red and Black-Eyed Albino Lovebirds

Muhammad Rifky Yuwanto a, Mudawamah a, Sunaryo a
a Faculty of Animal Science, University of Islam Malang, Malang
Corresponding Author : mudawamah@unisma.ac.id

A B S T R A C T

This research was conducted at the Bambang Iswanto Lovebird house regency Malang and the UNISMA Halal Center Laboratory. This study aimed to measure phenotype variation and DNA of male and female Lovebird Albino with a red and black eyes. The material in this study was 40 Lovebird Albino red eyes and black eyes with male sex (MHJ) and female sex (MHB). The experimental design used descriptive quantitative. The research variables followed wing length, chest size, body length and qPCR DNA with gen TYR. The data were analyzed using a T-test unpaired. The phenotype variation in wing length, chest size, and body length between male and female Lovebird Albino red eye showed no significant effect (P>0,05). The average value on wing length was 13,7 ± 1,89 cm (MMJ), 13,2 ± 1,48 cm (MHJ), 13,7 ± 1,31 cm (MMB), 13,2 ± 2,16 cm (MHB). The average value on chest size was 6,5 ± 1,89 cm (MMJ), 6,5 ± 1,48 cm (MHJ), 6,5 ± 0,53 cm (MMB), 6,5 ± 0,53 cm (MHB). The average value for body length was 15,40 ± 0,97 cm (MMJ), 15,20 ± 0,79 cm (MHJ), 15,20 ± 0,79 cm (MMB), 15,20 ± 0,63 cm (MHB). Average values on qPCR DNA were 37,67 ± 1,79 (MMJ), 35,22 ± 3,66 (MHJ), 37,90 ± 2,12 (MMB) and 35,89 ± 2,99 (MHB). The conclusion was phenotype variation and DNA Lovebird Albino red and black eyes on males and females has no significant effect but have propensity Lovebird Albino red eyes both in male and female higher 3,79% until 6,96% compared to black eye seen from wing length and DNA.

Keywords:
Lovebird Albino, PCR, Body Morphometry

Article

VARIASI FENOTIPE UKURAN TUBUH DAN DNA HASIL PERSILANGAN KENARI YORKSHIRE DENGAN KENARI LOKAL

Khoirur Roziqin1, Mudawamah2, Sri Susilowati2
1Program S1 Peternakan, 2Dosen Peternakan Universitas Islam Malang
Email: alarof99@gmail.com

Abstrak

Pusat Laboratorium Halal Universitas Islam Malang dan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqy, Jln Anjasmoro No.45 G3A, Kecamatan Lawang, digunakan untuk penelitian ini. Penelitian ini membandingkan fenotipe dan DNA burung Yorkshire, Kenari Lokal, dan F1 hasil persilangan jantan untuk menentukan nilai ukuran tubuh burung Yorkshire hijau menggunakan hasil persilangan Kenari Lokal kuning pada warna bon (kuning hijau) Filial 1( F1). Dengan kenari lokal dan Yorkshire. Dengan masing-masing 10 sampel, tiga spesies burung yang digunakan dalam penelitian ini—kenari lokal kuning, burung Yorkshire hijau, dan F1 bon color (kuning hijau) — menjadi total 30 ekor. Variabel panjang badan, lingkar dada, dan DNA diamati, menggunakan DNA kuantitatif
(qPCR) dengan menggunakan gen TYR sebagai gen referensi. Metodologi yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif. Uji t tidak berpasangan digunakan untuk menilai data. Temuan mengungkapkan varian dalam fenotipe DNA dan ukuran tubuh. Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara warna bon F1 (kuning hijau), warna kuning lokal, atau kenari Yorkshire hijau (P>0,05), meskipun ada kecenderungan perubahan yang terlihat dari nilai rata-rata. 18 0,94 cm (Yorkshire), 13,4 0,69 cm (Lokal), dan 16 0,67 cm (F1) adalah rata-rata nilai panjang badan. Pengukuran dada rata-rata untuk Yorkshire, Lokal, dan F1 masing-masing adalah 11,6 0,84 cm, 9,8 0,63 cm, dan 10,5 0,71 cm. Nilai rata-rata hasil qPCR DNA adalah 25,00 11,82 (F1), 32,75 1,14 (Lokal), dan 28,14 18,88 (Yorkshire). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan variasi fenotip warna bulu dan DNA antara burung Yorkshire hijau, kenari lokal kuning, dan F1. Namun ada kecenderungan ukuran tubuh burung Yorkshire hijau lebih tinggi 10,48-12,56% dibandingkan F1. Sebaliknya, nilai DNA rata-rata kenari Yorkshire hijau dan kuning lokal adalah 12,56% dan 31% lebih besar dari F1 bon (kuning hijau), dari perspektif genetik.
kata kunci : fenotipe, kenari lokal kuning, yoshire

Artikel

VARIASI FENOTIPE F1 CROSSBREED DARI HASIL PERSILANGAN BURUNG BLACK THROAT DENGAN BERBAGAI BURUNG KENARI LOKAL (Serinus Canaria)

Mudawamah, Susilowati S. & Trijaya
Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang

ABSTRAK

Burung kenari merupakan burung berkicau yang dipelihara bukan hanya untuk hobi tetapi sudah mengarah ke komersial dengan harga jualnya ditentukan oleh warna bulu, ukuran tubuh dan suara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi fenotipe F1 crossbreed hasil persilangan kenari lokal dengan Black throat. Metode penelitian adalah eksperimen dan data dianalisis menggunakan Chi-square. Materi penelitian yang digunakan satu ekor pejantan burung black throat, sembilan ekor indukan burung kenari lokal warna bulu hijau, starblue dan kuning. Perkawinan dilakukan dengan perkawinan alam dengan ulangan tiga kali. Variasi fenotipe yang diamati adalah warna bulu, ukuran tubuh dan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1 crossbreed mempunyai postur tubuh lebih besar dari Black throat dan lebih kecil dari kenari lokal dengan suara lebih tinggi dan tebal dibandingkan dengan kenari lokal serta warna bulunya merupakan kombinasi kenari lokal dengan Black throat. Dari hasil análisis dengan chi-square menunjukkan bahwa variasi fenotipe persilangan black throat dengan berbagai kenari lokal tidak berbeda nyata (P > 0.05) dengan stándar penilaian Malang Canary Club. Tetapi ada kecenderungan bahwa skor hasil persilangan antara black throat dengan kenari kuning (26,6) menghasilkan rata-rata skor terendah dibandingkan dengan hijau (27) dan starblue (27,55).

Kata Kunci : kenari, persilangan, variasi fenotipe.

Artikel