The Prolific Variation, Body Morphometrics, and Breeding Value of Indonesian Local Etawah Goat Based in East Java

Mudawamah 1, Gatot Ciptadi 2 and Irawati Dinasari Retnaningtyas 1
1. Faculty of Animal Husbandry, University of Islam Malang, Jl. MT Haryono 193 Malang
2. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University of Malang, Jl. Veteran Malang
*Corresponding email: mudawamah@unisma.ac.id

Abstract. A crucial trait of a high economic value of goats is calving to more than one kid (prolificacy potency). The high prolificacy potency (> 1 kid) has a higher income compared to single kids. This study described the potential of Indonesian Local Etawah Goat (ILEG) for prolific trait and the morphometric of body and breeding values in various environments as a basis for selection. It involved smallholder farmers who breed ILEG does from 14 villages in East Java. The research was conducted on a field survey to obtain primary data about the phenotypic superior ILEG goats based on the status of the prolific trait. The study used 520 does with 1347 prolific records obtained. The results showed that the prolificacy values ranged from 2.12-1.42 heads/calving (medium to high category). The variation of prolificacy was 0.53, and the breeding values of the prolificacy trait were 1.48-1.74. The average of body morphometrics was varied with the following details. Chest circumference was 81.06 + 4.63 cm, body length was 76.64 + 4.33 cm, shoulder height was 75.34 + 5.83 cm and ear length were 27.44 + 3.02 cm. This study concluded that the prolific rate was medium to high category. The prolific variation was higher than body morphometry variation, and the prolificacy EBVs of breeding villages divided into four unique pattern boxplots. The prolific trait could be the basis for new considerations in the ILEG breeding program, either through selection or mating.
Keywords: doe, village breeding center, productivity

Abstrak. Salah satu sifat yang krusial dan bernilai ekonomi tinggi pada kambing adalah kemampuan melahirkan lebih dari satu anak (potensi prolifik). Potensi prolifik yang tinggi (> 1 anak) memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak tunggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kambing Peranakan Etawah (PE) pada sifat prolifik dan morfometri tubuh serta nilai pemuliaan (EBV) di
berbagai lingkungan sebagai dasar seleksi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian ini melibatkan peternak rakyat yang membudidayakan PE yang berasal dari 14 wilayah pembibitan kambing di peternakan rakyat di Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan survei lapangan untuk mendapatkan data primer tentang fenotipe kambing PE unggul berdasarkan status sifat prolifiknya. Penelitian ini menggunakan 520 induk dengan 1.347 catatan prolifik. Hasil penelitian menunjukkan nilai prolifik berkisar antara 2,12-1,42 anak/kelahiran (kategori sedang sampai tinggi) dengan rerata variasi prolifik 0,53 dan EBV sebesar 1,48-1,74. Rataan morfometri tubuh adalah bervariasi dengan rincian berikut. Rataan lingkar dada sebesar 81,06 + 4,63 cm,
panjang tubuh adalah 76,64 + 4,33 cm, tinggi pundak adalah 75,34 + 5,83 cm dan panjang telinga adalah 27,44 + 3,02 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rataan prolifik kambing PE termasuk kategori sedang sampai tinggi. Variasi prolifik adalah lebih tinggi dibandingkan dengan morfometri tubuh dengan profil EBV prolifik terbagi empat pola unik boxplot. Sifat prolifik berpotensi menjadi dasar pertimbangan baru dalam program pemuliaan kambing PE baik melalui seleksi maupun perkawinan.
Kata kunci: Induk, village breeding center, productivitas