TANTANGAN PENDIDIKAN TINGGI SWASTA DALAM PENYIAPAN SUMBER DAYA PETERNAKAN YANG TANGGUH DAN MANDIRI

Ketua bidang Usaha (Pendidikan & Non Pend.) Yayasan UNISMA
Dosen Pascasarjana Fakultas Peternakan UNISMA Malang
Jl. MT Haryono 193 Malang
email: mudawamah@unisma.ac.id

ABSTRAK

Perubahan secara signifikan ini salah satu indikatornya adalah adanya revolusi Industri
4.0 yang ditandai dengan automatisasi dan digitalisisasi industri ditambah dengan pandemi Covid-19. Kondisi ini memaksa perubahan cepat tatanan masyarakat dari suka berkumpul dan berkomunikasi langsung menjadi berjarak (physical distancing dan social distancing), bermasker serta komunikasi tidak langsung secara online. Keadaan ini akan merubah kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia sehingga dibutuhkan langkah antisipatif yang harus dilakukan di semua lini pendidikan termasuk pendidikan tinggi swasta. Tujuan dari makalah ini adalah menguraikan tantangan pendidikan tinggi swasta di revolusi industri 4.0 dan kampus merdeka dalam penyiapan sumber daya peternakan yang tangguh dan mandiri agar mampu berkontribusi
dalam akselerasi kemajuan bidang Peternakan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tantangan ke depan di dunia revolusi industri 4.0, kampus merdeka dan New Normal adalah mencetak sumber daya manusia yang tidak bisa ditandingi oleh tenaga kerja robot. Penyiapan sumber daya peternakan yang kreatif dan inovatif serta berkarakter baik, mampu melakukan interaksi sosial dengan kecerdasan emosi, familiar dengan dunia digital dan Internet of Think serta profesional di bidang peternakan dan cinta tanah air harus mampu dituangkan secara cermat dalam kurikulum. Kurikulum tersebut harus mempunyai keunggulan spesifik bidang
peternakan yang berbeda dengan pendidikan tinggi lain sesuai visi misi “the founders” diikiti biaya seefisien mungkin dengan outcome yang berkualitas sehingga mampu berkompetensi dengan pendidikan tinggi lain dalam perekrutan mahasiswa baru. Disamping itu juga perluasan jaringan dengan alumni, dunia industri peternakan dan perguruan tinggi peternakan lain baik di dalam negeri dan di luar negeri dalam implementasi kampus merdeka.

Kata Kunci: pendidikan, kurikulum, kreatif, karakter, peternakan

Pengurus Yayasan UNISMA Meninjau Usaha Non Pendidikan Mini Market dan Ruang VIP Al Khaibar

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, maka terjadi berbagai perubahan protokol tatanan masyarakat termasuk dalam dunia usaha non pendidikan.   Perubahan protokol dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ke protokol New Normal di Malang Raya harus disambut dengan baik guna menggerakan bidang usaha non pendidikan lebih berdaya saing dan kompetitif.

Untuk memberikan motivasi dan penguatan manajemen pengelolaan bidang usaha non pendidikan maka dilakukan kunjungan  lapangan ke bidang usaha non pendidikan yaitu kunjungan Ruang Wakaf Produktif Al Khaibar I di RSI UNISMA dan Mini Market Al Khaibar di dekat kampus UNISMA pada tanggal 13 Juni 2020.

Kegiatan kunjungan ke salah satu Usaha Yayasan Non Pendidikan di Gedung Wakaf Produktif Al Khaibar I di RSI Unisma, mulai dari sebelah kanan berturut-turut adalah Bapak Drs. KH. Zawawi M, SH. (Ketua Bidang Sarpras dan Aset Pengurus Yayasan), dr. Tri Wahyu S, M.Kes. (Direktur RSI UNISMA), Drs. KH. Ali Ashari, M.Pd. (Ketua Bidang SDM dan Keagamaan Pengurus Yayasan), Dr. Ir. Hj. Mudawamah, M.Si., IPM. (ketua Bidang Usaha Pendidikan dan Non Pendidikan Yayasan UNISMA), Hj. Maslichah, SE., M.Si.,Ak.CA. (Bendahara Yayasan UNISMA), Dr. H. Mustangin, M.Pd. (Sekretaris Yayasan UNISMA).

Kegiatan kunjungan ke salah satu Usaha Yayasan Non Pendidikan yaitu Mini Market Al Khaibar I sebelah barat kampus Unisma, mulai dari sebelah kanan yaitu Prof. Dr. H. Yaqub Cikusin, M.Si (Ketua Umum Yayasan UNISMA), Dr. Ir. Hj. Mudawamah, M.Si., IPM. (ketua Bidang Usaha Pendidikan dan Non Pendidikan Yayasan UNISMA), Hj. Maslichah, SE., M.Si.,Ak.CA. (Bendahara Yayasan UNISMA), Drs. KH. Ali Ashari, M.Pd. (Ketua Bidang SDM dan Keagamaan Pengurus Yayasan), Bapak Drs. KH. Zawawi M, SH. (Ketua Bidang Sarpras dan Aset Pengurus Yayasan, Dr. H. Mustangin, M.Pd. (Sekretaris Yayasan UNISMA)

sumber : http://yayasanunisma.org/berita-299-pengurus-yayasan-unisma-meninjau-usaha-non-pendidikan-mini-market-dan-ruang-vip-al-khaibar.html

Dr. Hj.MUDAWAMAH, M.Si SABET PENGHARGAAN SEBAGAI PENAMPIL TERBAIK HASIL RISET PUPT

MALANG. Jumat, 26/02/2016, dosen Universitas Islam Malang, atas nama Dr. Hj. Mudawamah, M.Si meraih penghargaan sebagai penampil terbaik dalam presentasi hasil Riset Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. Acara yang berlangsung di hotel Savana tersebut dihadiri oleh 100 lebih peneliti dari seluruh Indonesia yang memaparkan hasil temuannya dalam skim Penelitian Hibah Bersaing (PHB) dan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT).

Dosen Fakultas Peternakan Unisma tersebut memaparkan hasil temuannya dengan judul Sustainable Farm Breeding and Reproduction of PE Goats based on Prolific Genes. Dosen yang banyak meneliti tentang burung kenaridan sudah melanglang buana untuk mempresentasikan hasil temuan penelitiannya tersebut menyisihkan puluhan dosen dari perguruan tinggi lain yang mempresentasikan hasil PUPT nya. Pada sesi tersebut tampil delapan dosen Unisma yang mempresentasikan hasil temuannya. Lima presentasi skim PHB dan tiga presentasi skim PUPT.

Skim PUPT dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Kemristekdikti mengingat belum termanfaatkannya secara optimal dan terpadu potensi dan ketersediaan sumber daya manusia di perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan pembangunan lokal dan nasional. Sementara skim PHB dilaksanakan sebagai salah satu model penelitian kompetitif yang tergolong dalam kelompok penelitian mandiri yang lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Sains (Ipteks)-Sosial Budaya (Sosbud) atau penelitian terapan. (AA)

sumber : http://unisma.ac.id/en/dr-hj-mudawamah-m-si-sabet-penghargaan-sebagai-penampil-terbaik-hasil-riset-pupt/

Variasi Fenotipe, Korelasi Dan Regresi Morfometri Calon Induk Kelinci Di Desa Nongko Sewu Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang

Phenotype Variation, Correlation And Regression Of Morphometry Traits In Rabbit
Doe Candidate At Nongko Sewu , Tumpang, Malang District

Deni Sartika 1 , Mudawamah 2 dan Oktavia Rahayu Puspitarini 3
1,2,3
Fakultas Peternakan, Universitas Islam Malang
Jl. MT. Haryono 193 Malang
Corresponding author: mudawamah@unisma.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi fenotipe, korelasi dan regresi fenotipe
morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci di Desa Nongko Sewu Tumpang Malang. Penelitian ini menggunakan ternak kelinci calon induk berumur 9 bulan yang terdiri dari kelinci New Zealand White (NZW) 14 ekor, Flamish Giant (FG) 20 ekor dan kelinci Lokal (L) 20 ekor. Peralatan penelitian terdiri dari alat ukur dalam satuan centimeter, timbangan, keranjang tempat kelinci dan alat recording untuk menulis dan dokumentasi gambar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot badan (BB), dan ukuran tubuh (lingkar dada atau LD dan panjang badan atau PB). Data yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk table dan dianalisis dengan korelasi dan regresi sederhana melalui software SPSS version 16.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi fenotipe, korelasi dan regresi morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci adalah bernilai positif. Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri LD dari berbagai induk kelinci adalah 24,36 ± 0,82 cm dan 0,67 (NZW); 22,98 ± 0,79 cm dan 0,62 (FGL); 21,65 ± 2,26
cm dan 5,11 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri PB dari induk kelinci adalah 27,32 ± 0,91cm dan 0,82 (NZW); 25,00 ± 0,65 cm dan 0,42 (FGL); 22,15 ± 1,48 cm dan 2,19 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada sifat BB dari berbagai induk kelinci adalah 2,46 ± 0,31 kg dan 0,10 (NZW); 2,40 ± 0,15 kg dan 0,02 (FGL); 1,96 ± 0,16 kg dan 0,03 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan PB (X) adalah 0,053 dan -0,231 (NZW); 0,158 dan -0,398 (FGL); 0,198 dan 0,445
(L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan LD (X) adalah 0,105 dan 0,324 (NZW); 0,007 dan -0,086 (FGL); 0,038 dan 0,196 (L). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara BB dengan PB dan BB dengan LD kecuali pada calon induk L yaitu hubungan nyata (P < 0,05) antara BB (X) dan PB (Y) dengan persamaan regresi Y=0,906+0,048X. Kesimpulan variasi fenotipe LD dan PB calon induk kelinci L paling tinggi dibandingkan dengan calon induk kelinci NZW
dan FGL, sedangkan variasi fenotipe BB paling tinggi pada calon induk NZW. Nilai korelasi dan determinasi hubungan sifat morfometri pada calon induk NZW, FGL dan L kategori sangat rendah sampai rendah keeratannya. Bobot badan calon induk kelinci Lokal bisa diduga dari panjang badan dengan persamaan regresi BB=0,906 + 0,048 PB.
Kata Kunci : Bobot badan, Ukuran tubuh, Kelinci

 

ABSTRACT

This research aimed to determine the phenotype variation, study and analyze the relationship of morphometric phenotypes in various rabbit breeders at Nongko Sewu, Tumpang, Malang District. Candidate Rabbit breeds were nine months old with three breeds contained 14 heads of New Zealand White (NZW) 20 Flamish Giant (FG) and 20 Local (L). The research used a case study method with morphometry measurements included body weight (BW) and body measurement (chest circumference or CC and body length or BL). Data obtained was tabulated and than analyzed with correlation and regression by SPSS software version 16.0. Based on the results of the study showed phenotype variation, correlation and regression of morphometric trait in various rabbit breeds were positive. The average and phenotype variations of CC were 24.36 ± 0.82 cm and 0.67 (NZW); 22.98 ± 0.79 cm and 0.62 (FGL); 21.65 ± 2.26 cm and 5.11 (L). The average and phenotype variations of BL were 27.32 ± 0.91 cm and 0.82 (NZW); 25.00 ± 0.65 cm and 0.42 (FGL); 22.15 ± 1.48 cm and 2.19 (L). The average and phenotype variations of BB were 2.46 ± 0.31 kg and 0.10 (NZW); 2.40 ± 0.15 kg and 0.02 (FGL); 1.96 ± 0.16 kg and 0.03 (L). The correlation and determination coefficient of the relationship between BW (Y) and BL (X) were 0.053 and -0.231 (NZW); 0,158 and -0,398 (FGL); 0,198 and 0,445 (L). The correlation and coefficient of determination of the relationship between BW (Y) and CC (X) were 0.105 and 0.324 (NZW); 0.007 and -0.086 (FGL); 0.038 and 0.196 (L). Regression analysis showed no relationship between BW with BL and BW with CC except L breed. The relationship (P <0.05) between BB (X) and BL (Y) with a regression equation Y = 0.906 + 0.048 X. Phenotype variation of CC and BL of Local breed was highest compared to NZW and FGL, while the phenotype variation of BB was highest in the NZW. The relationship of morphometric traits of NZW, FGL and L was a low category. Candidate doe of Local Rabbits can predict body weight through body length with a regression equation BW =
0.906 + 0.048 LB.

Key Word : Body weight, Body measurement, Rabbit